Sabtu, 21 April 2012

Perjalanan Suku Baduy Banten

Suku Baduy adalah suku yang terletak di daerah banten tepatnya di pegunungan kendeng di lebak banten, Suku baduy adalah suku yang jauh sekali tempatnya di keramaian masyarakat, kebetulan sekali hari ini aku dan teman-temanku akan berpetualang ke Suku Baduy.
ketika kami berkumpul sudahlah tidak sabar kami ingin sekali berada di Suku itu, rasa penasaran kami semakin menjadi-jadi, setelah semua persiapan sudah dilakukan, berangkatlah kami pagi hari menuju ke banten tepatnya desa Suku Baduy yang sangat asing oleh kemajuan teknologi.
sebelum berangkat kami pun berfoto sejenak untuk dijadikan sebagai kenangan :) narsis dikit hehehe




Kami bertujuh pun akhirnya berangkat menuju Banten dengan menggunakan bus tronton, mengapa kami menggunakan bus sebesar itu? karena perjalanan kami melewati perjalanan yang terjal, dan menurut supir tronton tersebut, jalan yang akan kami lewati sedang terjadi longsor, maka kami memutuskan untuk menggunakan tronton.
Selama perjalanan kami melewati rute jalur BSD Serpong, sekitar 4 jam kami di perjalanan, akhirnya makan siang pun tiba, kami beristirahat di warung makan sejenak setelah itu kami meneruskan perjalanan.
Ya, benar sekali kata supir tronton, kami melewati jalanan yang longsor, hampir sebagian jalan hilang bahkan sedikit sekali yang masih tersisa, kami terus berdoa, alhamdulillah akhirnya kami bisa melewati jalan yang longsor itu, kami terus meneruskan perjalanan, sampailah di sebuah tempat yang dimakan ciboleger, dimana semua kendaraan berhenti disitu, dan disitulah kami memulai perjalanan dengan jalan kaki untuk masuk ke desa Suku Baduy.

 
Akhirnya setelah kami berfoto-foto ria di Ciboleger, kami pun terus meneruskan perjalanan, dengan membawa banyak tas yang begitu berat, langkah demi langkah terus kami lewati akhirnya bertemulah dengan plang yang bertuliskan...............


wow, senangnya kami yang menurut fikiran kami sudah dekat dengan Suku tersebut, tetapi setelah kami mengikuti orang penunjuk jalan yang kami sewa, dia berkata bahwa perjalanan sekitar kurang lebih 3 km lagi dengan berjalan kaki, kami terus mengikuti pemandu jalan tersebut, begitu lelah kami rasakan karena masuk ke (Baduy Luar) gazebo yang akan kami tempati itu sangatlah jauh, dan jalanan yang naik turun membuat kami terasa sekali di dalam perjalanan. Curah naik dan turun, anak-anak tangga yang kami lewati terbuat dari batu-batuan yang kecil, membuat kami semakin susah untuk melangkah.

Perjalanan yang begitu panjang dan cukup melelahkan, akhirnya kami sampai lah di Desa Suku Baduy luar tepatnya di Gazebo. Wow, pemandangan yang begitu asing kami lihat, masyarakatnya memakai baju hitam semua dan bagi laki-laki terdapat golok disampingnya, perbedaan dengan baduy dalam adalah baduy dalam memakai baju warna putih sedangkan baduy luar memakai baju warna hitam.


Kami pun berfoto bersama, narsis lagi deh hehehe karena ini wajib sekali untuk di buat kenangan, karena jarang-jarang loh orang tahu Suku Baduy ini seperti apa :)
 

Kami pun tinggal didalam rumah milik warga dari Suku Baduy ini, kaget banget ternyata Suku Baduy tidak memakai penerangan (lampu), mereka hanya mengandalkan obor sebagai penerangan mereka di malam hari, dan semua pengorbanan kami menuju desa ini tidak sia-sia, karena pemandangan yang bagus, dan disekeliling desa gazebo ini adalah hutan-hutan, dan kami pun mandi di sungai yang terletak dibelakang rumah yang kami tinggali, wow benar-benar terlepas dari teknologi sekali kehidupan Suku Baduy ini, bahkan pemandu jalan kami pun bercerita bahwa orang Baduy tidak diperbolehkan untuk naik kendaraan, dari sebagian mereka pun ada yang kejakarta dan itu pasti berjalan kaki, dari ciboleger sempai gazebo aja kami sudah tidak kuat, apalagi ke kejakarta ya hmm.
Berikut adalah momment-momment indah kami di Suku Baduy Luar :)

Ternyata pekerjaan dari masyarakat baduy adalah pertanian, perempuan sebagai penenun dan laki-laki sebagai pengurus pertanian mereka, mereka adalah Suku yang masih memperthankan adat-istiadat peninggalan leluhur mereka, mereka masih memegang teguh keyakinan mereka, jauh dari teknologi itu yang membuat mereka hidup secara sederhana dan apa adanya, dan mereka juga tetap menjalankan upacara adat yang dilaksanakan setiap kepala suku Baduy Dalam memerintahkan, sayangnya kami tidak bisa berlanjut ke dalam suku Baduy dalam, karena sedang di adakannya upacara adat, perjalanan kami hanya bisa sampai di Suku Baduy Luar ini, kenangan yang sangat indah dan berkesan, senang sekali rasanya bisa bertemu mereka para warga suku Baduy, kami pun bertanya-tanya tentang suku ini kepada pemandu perjalanan kami yang memang asli orang situ, wah rasa penasaran kami pun hilang, dan satu lagi yang dapat kami ambil pelajaran, suku Baduy sangat mempunyai banyak larangan yang tak boleh di langgar, yaitu:
1. Dilarang menggunakan handphone/ alat elektronik bagi orang Baduy
2. Dilarang membuang sampah sembarangan
3. Dilarang berkata kotor di sekitar lingkungan Baduy
4. Dilarang menggunakan detergen (bagi Suku Baduy dalam)
5. Dilarang menggunakan lampu
6. Dilarang mencabut atau merusak tanaman sekitar
7. Dilarang buang air kecil sembarangan
8. Dilarang berfoto (untuk Suku Baduy Dalam)
9. d.l.l
Ternyata inilah yang ada di Suku Baduy, kita harus tetap jaga dan lestarikan budaya ini sebagai sebuah kebanggaan milik Indonesia :)
Selamat tinggal Baduy, tetap jaga dan lestarikan ya budaya kalian, sekian teman-teman semoga bermanfaat :)



1 komentar:

  1. WOW, Menarik ya perjalanannya... Ternyata Indonesia gak sekedar balinya aja yang menarik... Kunjungin Blog saya juga ya
    http://electricshare.blogspot.com

    BalasHapus